PERANCANGAN PEMBANGKIT PICOHYDRO
Picohydro adalah suatu pembangkit listrik skala kecil
yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran
irigasi, sungai atau air terjun alamdengan cara memanfaatkan tinggi terjunan
(head) dan jumlah debit air. Secara teknis, Picohydro memiliki tiga komponen
utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan generator. Picohydro
mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu.
Pada dasarnya, picohidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air (head).
Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat
diubah menjadi energi listrik.
Di
samping faktor geografis (tata letak sungai), tinggi jatuhan air dapat pula
diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan air menjadi tinggi.
Air dialirkan melalui sebuah pipa pesat kedalam rumah pembangkit yang pada
umumnya dibagun di bagian tepi sungai untuk menggerakkan turbin atau kincir air
picohydro. Energi mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan diubah
menjadi energi listrik oleh sebuah generator. Picohydro bisa memanfaatkan
ketinggian air yang tidak terlalu besar, misalnya dengan ketinggian air 2.5
meter dapat dihasilkan listrik 400 watt. Relatif kecilnya energi yang
dihasilkan mikrohidro dibandingkan dengan PLTA skala besar, berimplikasi pada
relatif sederhananya peralatan serta kecilnya areal yang diperlukan guna
instalasi dan pengoperasian picohydro. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan
picohydro, yakni tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Perbedaan antara
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan picohydro terutama pada besarnya
tenaga listrik yang dihasilkan, PLTA dibawah ukuran 200 KW digolongkan sebagai
mikrohidro atau juga picohydro. Dengan demikian, sistem pembangkit mikrohidro
dan picohydro cocok untuk menjangkau ketersediaan jaringan energi listrik di
daerah-daerah terpencil dan pedesaan. Beberapa keuntungan yang terdapat pada
pembangkit listrik tenaga listrik mikrohidro dan picohydro adalah sebagai
berikut :
1. Dibandingkan
dengan pembangkit listrik jenis yang lain, PLTMH ini cukup murah karena
menggunakan energi alam.
2. Memiliki
konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah terpencil dengan
tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan sedikit latihan.
3. Tidak menimbulkan
pencemaran.
4. Dapat dipadukan
dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.
5. Dapat mendorong
masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan sehingga ketersediaan air
terjamin.
Pembuatan picohydro diawali dengan proses perancanaan yaitu
menghitung parameter-parameter dimensi dan ukuran serta bahan yang akan
digunakan sesuai dengan data sumber energi air yang telah di survey.
Selanjutnya proses pembuatan yang sesuai dengan perancangan serta mencari bahan
dengan memanfaatkan material dan komponen generator yang banyak dipasaran dan
mudah disusun maupun dibuat. Kemudian generator diuji untuk mengetahui
karakteristik atau performa dari pembangkit. Pengujian dilakukan untuk
memvariasikan sudut-sudut turbin terhadap beberapa variasi debit, sehingga
didapatkan parameter-parameter seperti tegangan, arus, dan debit air yang masuk
ke sistem pembangkit yang selanjutnya dapat diketahui performa turbin seperti
efisiensi dan daya yang dihasilkan. Pengukuran tegangan dan arus dilakukan
langsung dari generator dengan beban lampu 15 watt.
Tahap Perancangan
Tahap
perancangan merupakan tahap dalam menentukan dimensi, ukuran dan bahan yang
akan digunakan. Tahapan perancangan picohydro seperti pada flowchart dibawah.
Dari hasil perancangan diperoleh prototipe pembangkit
listrik tenaga pocohydro yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu pipa
saluran (penstock), turbin air jenis Propeler, housing, dan generator, serta poros
penghubung turbin ke generator .
0 komentar:
Posting Komentar